BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU SEBAGAI STRATEGI PROMOSI DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA CISANDE UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI ERA NEW NORMAL

Yasmine, Sandra (2022) BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU SEBAGAI STRATEGI PROMOSI DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA CISANDE UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI ERA NEW NORMAL. Skripsi thesis, Universitas Djuanda Bogor.

[img] Text
1. HALAMAN JUDUL.docx

Download (57kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.docx

Download (15kB)
[img] Text
3. BAB I.docx
Restricted to Registered users only

Download (22kB)
[img] Text
4. BAB II.docx
Restricted to Registered users only

Download (74kB)
[img] Text
5. BAB III.docx

Download (28kB)
[img] Text
6. BAB IV.docx
Restricted to Registered users only

Download (97kB)
[img] Text
6. BAB IV.docx
Restricted to Registered users only

Download (97kB)
[img] Text
7. BAB V.docx
Restricted to Registered users only

Download (21kB)
[img] Text
8. DAFTAR PUSTAKA.docx

Download (27kB)

Abstract

SANRA YASMINE, Program Studi Sains Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Ilmu Politik, dan Ilmu Komputer, Universitas Djuanda Bogor, 2022, Bauran Komunikasi Pemasaran Terpadu sebagai Strategi Promosi dalam Pengembangan Desa Wisata Cisande untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Era New Normal, Pembimbing I: Agustini, Dra., M.Si., Pembimbing II: Dr. Ali Alamsyah Kusumadinata, S.P., M.Si. Desa wisata dinilai sebagai upaya peningkatan sektor perekonomian masyarakat pedesaan dengan mendukung penuh potensi lokal yang ada. Kabupaten Sukabumi memiliki Desa Wisata Cisande yang mulai dikembangkan sejak tahun 2019. Upaya pengembangan Desa Wisata Cisande terus dilakukan agar dapat bersaing dan menjadi desa wisata yang berkelanjutan. Agar produk wisatanya dapat dikenal oleh khalayak luas dan menjadi upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata khususnya di era new normal saat ini, pengelola Desa Wisata Cisande melakukan strategi promosi dalam bauran komunikasi pemasaran yang meliputi pemasaran langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan periklanan. Teori yang digunakan adalah pengembangan desa wisata yang di dalamnya terdapat aksesibilitas, akomodasi, atraksi, aktifitas, dan amenitas. Selanjutnya menggunakan teori analisis SWOT. Peneliti juga menggunakan teori bauran komunikasi pemasaran terpadu sebagai strategi promosi. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bauran komunikasi pemasaran sebagai strategi promosi dalam pengembangan Desa Wisata Cisande untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di era new normal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi pustaka. Data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pengembangan Desa Wisata Cisande agar dapat bersaing dan berkelanjutan dapat dilihat dari lima faktor penting, yaitu 1) Aksesibilitas, akses jalan dapat dilalui kendaraan dan berjalan kaki. Namun memiliki rute yang sulit sehingga menjadi sebuah kelemahan tetapi memiliki peluang untuk membuat rute jalan yang baru. 2) Akomodasi, Desa Wisata Cisande memiliki delapan kamar homestay tetapi terdapat kekurangan pada peralatan dapur. Hal ini menjadi kelemahan sekaligus kekuatan karena pengelola berhasil mengajak warga untuk menyediakan homestay meskipun perlengkapan belum maksimal. 3) Atraksi, Desa Wisata Cisande memiliki potensi alam seperti perbukitan, pesawahan, perkebunan, peternakan, dan sungai, juga budaya gotong-royong dan keramah-tamahan masyarakat yang tinggi, dan memiliki wahana permainan seperti flying fox, river tubing, tangkap ikan, gebuk bantal. Atraksi menjadi kekuatan karena menarik, namun kurang bervariasi dan berinovasi. 4) Aktivitas, berpeluang besar memiliki aktivitas beragam dengan terdapat wisata edukasi perkebunan stroberi dan kangkung, peternakan ikan lele, dan panahan, edukasi wisata seperti flying fox, river tubing, tangkap ikan, gebuk bantal, tracking Cemara 1, camping, Festival Raden, pelatihan pertanian dan peternakan ikan, dan juga santunan anak yatim. 5) Amenitas, Desa Wisata Cisande memiliki fasilitas penunjang sepert satu mushola, satu perpustakaan mini, 3 saung panjang, warung, dan tujuh kamar mandi. Namun fasilitas tersebut masih kurang maksimal terutama kamar mandi yang sering mendapat keluhan. Fasilitas penunjang ini memiliki beberapa kelemahan dalam kualitas dan kuantitas yang menjadi ancaman karena semakin banyak objek wisata lain yang memberikan fasilitas terbaik. Kemudian Desa Wisata Cisande melakukan empat elemen promosi dalam komunikasi pemasaran terpadu untuk mengkomunikasikan kekuatan yang dimiliki, antara lain: 1) Pemasaran langsung, yaitu melalui media sosial sebagai media interaktif, dan menjual produk makanan tradisional khas Cisande dengan mendirikan stand ketika diselenggarakan event. 2) Promosi penjualan, yaitu dengan cara memberi potongan harga. 3) Hubungan masyarakat, yaitu dengan cara mengadakan event Festival Raden, pelatihan pertanian dan peternakan ikan, dan CSR. 4) Periklanan, Desa Wisata Cisande mengiklankan produk wisatanya secara mandiri di media sosial. Bertolak dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan Desa Wisata Cisande dilihat dari lima indikator yaitu 1) Aksesibilitas, akses dapat dilalui kendaraan dan akan ada perbaikan rute jalan karena memiliki kelemahan. 2) Akomodasi, memiliki delapan homestay namun peralatan kurang lengkap yang menjadi kelemahan. 2) Atraksi, memiliki potensi alam dan budaya masyarakat yang khas, juga terdapat permainan outbound yang menjadi unggulan. 4) Aktivitas, memiliki kegiatan edukasi dan wisata yang menjadi unggulan. 5) Amenitas, memiliki satu warung, satu mushola, satu perpustakaan mini, tiga saung panjang, tujuh kamar mandi. namun kelemahan terdapat pada kualitas fasilitas yang belum maksimal. Kemudian Desa Wisata Cisande melakukan empat elemen strategi promosi dalam bauran komunikasi pemasaran terpadu untuk meningkatkan jumlah pengunjung yaitu pemasaran langsung, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan periklanan. Saran bagi Desa Wisata Cisande diharapkan untuk dapat meminimalkan masalah internal dengan meningkatkan kekuatan Desa Wisata Cisande dalam mengembangkan objek wisata agar lebih unggul sehingga dapat menjadi objek wisata yang bersaing dan berkelanjutan. Kemudian dalam melakukan promosi, Desa Wisata Cisande perlu meningkatkan beberapa hal, yaitu 1) Memperkuat media promosi yang telah dimiliki dengan media sosial, karena sangat efektif untuk dimanfaatkan sebagai media promosi sebab jangkauannya yang luas dan cepat. 2) Perlu menambahkan dan memperkuat informasi pada promosi. 3) Desa Wisata Cisande juga perlu menambahkan media promosi yang lain seperti koran, brosur, spanduk, dan radio. 4) Perlu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya pada divisi promosi dan dokumentasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Bauran Komunikasi Pemasaran Terpadu, Pengembangan Desa Wisata, Strategi Promosi
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JC Political theory
J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) > Komunikasi
Depositing User: Mr Admin Perpustakaan
Date Deposited: 26 Dec 2022 07:15
Last Modified: 26 Dec 2022 07:15
URI: http://repository.unida.ac.id/id/eprint/2296

Actions (login required)

View Item View Item