KEKUATAN HASIL AUTOPSI SEBAGAI ALAT BUKTI TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Analisis Putusan 44/Pid.B/2023/PN Bogor)

Yonas Goleng, Raynaldo (2023) KEKUATAN HASIL AUTOPSI SEBAGAI ALAT BUKTI TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Analisis Putusan 44/Pid.B/2023/PN Bogor). Thesis thesis, Universitas Djuanda Bogor.

[img] Text
cover.pdf

Download (23kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (115kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (343kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (189kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (275kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (557kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (110kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (142kB)

Abstract

RAYNALDO YONAS GOLENG. NIM. E. 1911149. Kekuatan Hasil Autopsi Sebagai Alat Bukti Tindak Pidana Pembunuhan (Analisis Putusan 44/Pid.B/2023/PN Bogor). Skripsi: Fakultas Hukum Universitas Djuanda Bogor. 2023. Posisi penting dan strategis autopsi forensik tidak hanya semata-mata berhubungan dengan menguak misteri penyebab kematian seseorang, namun demikian dari perspektif hukum pidana, eksistensi autopsi forensik berhubungan pula dengan penentuan kesalahan terdakwa. Adanya hubungan kausal antara perbuatan terdakwa dengan akibat kematian korban itulah parameter dalam menentukan kesalahan terdakwa yang berkorelasi dengan pertanggungjawaban pidana. Tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tentang kekuatan hukum hasil autopsi dalam rangka pembuktian tindak pidana pembunuhan berdasarkan Pasal 338 KUHP dan kendala-kendala yang dihadapi saat pembuktian melalui hasil autopsi dalam kasus tindak pidana pembunuhan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Penelitian hukum yuridis normatif adalah metode penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan hukum hasil autopsi dalam rangka pembuktian tindak pidana pembunuhan berdasarkan Pasal 338 KUHP yaitu: Sebagai Alat bukti yang sah, (diatur dalam Pasal 184 ayat (1) jo Pasal 187 huruf c KUHAP. Pasal 184 ayat (1) “Alat bukti yang sah adalah : Keterangan Saksi, Keterangan Ahli, Surat, Petunjuk dan Keterangan Terdakwa”. Pasal 187 huruf c “Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dari padanya”. Dalam hal penahanan tersangka, penyidik harus mempunyai bukti-bukti yang cukup. Salah satu alat bukti yang harus dimiliki adalah akibat tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka terhadap korban. Kata Kunci : Hukum, Autopsi, Pidana, Pembunuhan

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum (FH) > Hukum
Depositing User: Mr Admin Perpustakaan
Date Deposited: 31 Jan 2024 07:55
Last Modified: 31 Jan 2024 07:55
URI: http://repository.unida.ac.id/id/eprint/4184

Actions (login required)

View Item View Item