STUDI SERANGAN ANTRAKNOSA PADA PERTUMBUHAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) SETELAH APLIKASI LARUTAN DAUN MIMBA DAN MOL BONGGOL PISANG

Aziiy, Muhamad Hifniy and Tobing, Oktavianus Lumban and Mulyaningsih, Yanyan STUDI SERANGAN ANTRAKNOSA PADA PERTUMBUHAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) SETELAH APLIKASI LARUTAN DAUN MIMBA DAN MOL BONGGOL PISANG. Jurnal Agronida.

[img]
Preview
Text
STUDI SERANGAN ANTRAKNOSA PADA PERTUMBUHAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) SETELAH APLIKASI LARUTAN DAUN MIMBA DAN MOL BONGGOL PISANG.pdf

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Studi Serangan Antraknosa pd Pertumbuhan Cabaii Merah.pdf

Download (755kB) | Preview
[img]
Preview
Text
STUDI_SERANGAN_ANTRAKNOSA_PADA_PERTUMBUHAN_CABAI_M.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Antraknosa merupakan salah satu penyakit utama yang menyerang tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) sehingga dapat menurunkan produktivitas. Penggunaan fungisida nabati dan mikroorganisme dapat mengurangi persentase serangan antraknosa pada cabai merah tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui potensi larutan daun mimba dan MOL bonggol pisang dengan dosis yang tepat dalam mengendalikan penyakit antraknosa serta meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman cabai merah. Model penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu konsentrasi larutan daun mimba (0%, 15%, 30%, 45%) dan konsentrasi MOL bonggol pisang (0%, 15%, 30%, 45%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi larutan daun mimba tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua peubah yang diamati. Konsentrasi larutan MOL bonggol pisang 45% berpengaruh nyata dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif dan bobot buah per tanaman dibandingkan dengan perlakuan kontrol, namun tidak berbeda nyata dibandingkan dengan konsentrasi 30%. Pada penelitian ini tidak terjadi serangan antraknosa terhadap semua tanaman yang diamati pada semua perlakuan, artinya persentase kejadian penyakit dan tingkat keparahan penyakit adalah 0%. Hal tersebut terjadi diduga karena faktor lingkungan yang tidak mendukung untuk perkembangan jamur Colletotrichum sp.

Item Type: Article
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian (FAPERTA) > Agroteknologi
Depositing User: Andri Brawijaya
Date Deposited: 07 Oct 2021 06:43
Last Modified: 07 Oct 2021 06:43
URI: http://repository.unida.ac.id/id/eprint/1074

Actions (login required)

View Item View Item