ANALISIS STRUCTURE, CONDUCT, PERFORMANCE (SCP) PADA PEMASARAN SAYURAN INDIGENOUS KEMANGI (Ocimum citriodorum) DI KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI

KULSUM, IIS AFRIYANTI (2018) ANALISIS STRUCTURE, CONDUCT, PERFORMANCE (SCP) PADA PEMASARAN SAYURAN INDIGENOUS KEMANGI (Ocimum citriodorum) DI KECAMATAN KADUDAMPIT KABUPATEN SUKABUMI. Other thesis, Universitas Djuanda Bogor.

[img] Text
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (260kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (210kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (229kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (320kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (278kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (263kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (412kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (330kB)

Abstract

ABSTRAK IIS AFRIYANTI KULSUM. A1310256. Analisis Structure, Conduct, Performance (SCP) Pada Pemasaran Sayuran Indigenous Kemangi (Ocimum citriodorum) di Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Di bawah bimbingan Wini Nahraeni dan Arti Yusdiarti. Sayuran indigenous sudah banyak dikembangkan, diantaranya kemangi. Dalam pengembangannya ditemukan berbagai kendala, baik kendala produksi maupun pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur, perilaku, dan kinerja pasar kemangi. Data dianalisisi secara deskriptif dan kuantitatif dengan pendekatan structure, conduct, dan performance (SCP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar yang terbentuk di tingkat petani adalah oligopsoni, dan di tingkat pedagang perantara adalah oligopoli. Penentu harga ditingkat petani dilakukan oleh lembaga pemasaran setelahnya, di tingkat pedagang pengumpul desa, pedagang besar, dan pengecer penentu harga jual adalah penjual sendiri. Sistem pembayaran cenderung tunda bayar. Fungsi pemasaran yang dilakukan adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, fungsi fasilitasi. Saluran pemasaran yang terbentuk ada lima, saluran I: Petani – Konsumen, saluran II: Petani – Pedagang Pengecer, saluran III: Petani – Pedagang Pengumpul Desa – Pedagang Pengecer, saluran IV: Petani – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer, dan saluran V: Petani – Pedagang Besar – Supermarket. Kerjasama yang terbentuk yaitu ikatan modal (sistem tunda bayar), dan langganan. Analisis kinerja pasar menunjukkan bahwa nilai marjin terendah diperoleh saluran ke II sebesar Rp 6.150,4,-. Nilai farmer’s share terbesar diperoleh saluran I sebesar 100%. Namun saluran I belum mencerminkan saluran yang paling efisien dikarenakan hanya terdapat satu petani yang melewatinya. Nilai Farmer’s share terbesar selanjutnya diperoleh saluran II sebesar 66%. Nilai rasio keuntungan dan biaya semua saluran lebih dari nol (π/C >0). Berdasarkan kondisi saat ini dan hasil analisis yang telah dilakukan, saluran pemasaran yang paling efisien adalah saluran II. Maka saluran II dapat dijadikan alternatif bagi petani untuk memasarkan kemangi. Kata kunci : indigenous, kemangi, struktur, perilaku, dan kinerja

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: indigenous, kemangi, struktur, perilaku, dan kinerja.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SD Forestry
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Pertanian (FAPERTA) > Agribisnis
Depositing User: Mr Admin Perpustakaan
Date Deposited: 22 Jun 2021 03:14
Last Modified: 28 Nov 2021 01:04
URI: http://repository.unida.ac.id/id/eprint/725

Actions (login required)

View Item View Item