AKTIVITAS ANTIBAKTERI BERBAGAI JENIS MADU TERHADAP BAKTERI PATOGEN STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI

Amelia, Iis (2022) AKTIVITAS ANTIBAKTERI BERBAGAI JENIS MADU TERHADAP BAKTERI PATOGEN STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI. Thesis thesis, Universitas Djuanda Bogor.

[img]
Preview
Text
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (58kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (16kB) | Preview
[img] Text
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (111kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (103kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (513kB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11kB)
[img]
Preview
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (274kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (356kB) | Preview

Abstract

Iis Amelia. B.1810058. Aktivitas Antibakteri Berbagai Jenis Madu Terhadap Bakteri Patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dibawah bimbingan Titi Rohmayanti, Helmi Haris dan Andriani. Madu merupakan substansi alam yang diproduksi oleh lebah madu yang berasal dari nektar bunga atau sekret tanaman dan memiliki potensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Madu dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Escherichia coli, Listeria monocytogenes, dan Staphylococcus aureus yang sering kali membahayakan hidup manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dengan mengetahui diameter daerah hambat beberapa jenis madu terhadap bakteri patogen S. aureus dan E. coli. Metode yang digunakan adalah difusi cakram. Sebagai kontrol digunakan antibiotika chloramphenicol sebagai kontrol positif dan aquades sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua jenis madu memiliki aktivitas antibakteri dan konsentrasi madu mempengaruhi tingginya aktivitas antibakteri. Madu A dan B konsentrasi 50% memiliki daya hambat sedang terhadap bakteri pathogen S. aureus (DDH 7.3 mm) dan E. coli (7.7 mm). Sedangkan pada konsentrasi yang sama, madu C tidak menghasilkan diameter daerah hambat. Madu B pada konsentrasi yang lebih kecil yaitu 25% sudah mampu menghambat pertumbuhan bakteri pathogen S. aureus (DDH 8 mm) memiliki daya hambat sedang, namun tidak menghasilkan diameter daerah hambat terhadap bakteri pathogen E. coli dengan daya hambat lemah. Madu C tidak menunjukan adanya diameter daerah hambat antibakteri pada semua konsentrasi yang digunakan untuk pengujian (6.25, 12.5, 25, dan 50%). Madu C memerlukan konsentrasi yang lebit tinggi untuk memnghasilkan diameter daerah hambat, pada konsentrasi 75% mampu menghambat pertumbuhan bakteri pathogen S. aureus (DDH 7.7 mm) dengan daya hambat sedang dan tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri pathogen E. coli dengan daya hambat lemah. Madu C konsentrasi 100% mampu menghambat pertumbuhan bakteri pathogen S. aureus (DDH 7.7 mm) dan E. coli (DDH 7.3 mm) dimana keduanya memiliki daya hambat sedang.

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Bakteri Patogen, Antibakteri, Madu, Diameter Daerah hambat
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pangan Halal (FIPHAL) > Teknologi Pangan
Depositing User: Mr Admin Perpustakaan
Date Deposited: 30 Dec 2022 03:47
Last Modified: 30 Dec 2022 03:47
URI: http://repository.unida.ac.id/id/eprint/2405

Actions (login required)

View Item View Item